Translate

Wednesday 13 August 2014

Menjawab Mitos: Mengupas oli motor lebih dalam Motul 300V 4T 10W40



Sangat banyak sekali yg meragukan oli mobil utk dipakai di motor kopling basah hanya karena oli mobil tidak ada JASO MA. Artikel ini akan mengulas secara singkat sebagai menu pembuka tentang oli motor. contoh yg akan saya ambil disini ada Virgin Oil Analysis dari Top Tier oli motor yaitu Motul 300V 4T  10W40. Disini akan kita bahas dimana sih bedanya dari segi kandungan oli dan spesifikasi oli. silakan perhatikan baik baik  file scan hasil VOA dari laboratorium yg populer dan ternama di USA dalam bidang analisis oli.

Motul 300V 4T 10W40 harga Toda Rp. 350,000 / Liter

Spesifikasi Datasheet

Motul 300V 4T 10W40 Virgin Oil Analysis
Motul 300V 4T 10W40 Datasheet





JASO T904 merupakan acuan yg digunakan dalam pengujian JASO MA. karena klaim M300V4T performa diatas standar JASO T904 maka anggaplah dia jatuh ke spek JASO MA2. Foto diatas adalah scan dari analisis oli M300V4T 10W40 yg masih perawan, alias olinya masih di dalam botol belum dipake. cuma dibuka untuk diambil sebagai sampling uji lab. berikut ini saya catatkan kadar kandungan yg penting dalam ulasan ini:

Moly 146
Phosphorus 833
Zinc 915
Flashpoint 445 Fahrenheit atau 235 Celcius
Visco at 40 deg C 
VI 160
TBN 8.9

Sekarang kita bandingkan dengan spesifikasi API SN 

Limit Api SN:
Phosphor 0.08% max (terpenuhi karena Phosphate dan Zinc berada pada kadar 0.08%)
Molybdenum 146%. 

sebetulnya M300V4T 10W40 ini tidak bisa 100% dikategorikan API SN karena kadar phosphor pada zat Zinc-nya lebih dari 0.08% sehingga dia juga bisa jatuh ke kategori API SM.

Nah loh katanya Molybdenum bisa bikin kopling selip? tunggu dulu, dalam jumlah tinggi seperti pada Motul 300V utk mobil yg mencapai 700ppm memang bikin selip tapi dalam jumlah 146 bisa jadi malah tidak. Ini oli racing loh, pake molybdenum dan TIDAK SELIP KOPLING!

sekarang sini saya tampilkan data HDEO yg levelnya setara yaitu Petro Canada Duron E Synthetic


Duron Datasheet


 Dari datasheet diatas, perhatikan data mengenai Duron E synthetic API CJ-4 10W40 seharga Rp. 170,000-180,000 di Toda. Nah perhatikan tabel komparasi datasheet berikut ini.

Komparasi Duron E Synth vs Motul 300V 4T FL

soal kandungan oli, tanpa perlu VOA kita sudah bisa mengetahui karena Duron E standar API CJ-4 dengan limit yg sudah saya jelaskan di sini. tinggal bedanya adalah, JASO MA. Terus kenapa ada Duron E yg ga kompatibel dengan JASO MA? bisa jadi  penyebab dia tidak kompatibel dengan JASO MA adalah karena kadar Fosfor dan Sulfurnya melebihi standar dari JASO T904 bukan karena indeks friksi dia terlalu kecil sampai bikin selip kopling basah.

Terus kapan kita harus menggunakan Motul 300V dan Duron E? jawabannya sesuaikan tujuan anda pake motor apa dulu. Kalo motor anda digunakan untuk kompetisi balapan di sirkuit yg hanya pada jadwal tertentu, maka Motul 300V 4T adalah pilihan yg tepat untuk anda karena dia adalah oli Racing yg di formulasikan khusus untuk balapan dengan kadar zat Anti Wear dan Extreme Pressure yg tinggi dimana setelah event balapan oli harus segera dikuras agar tidak terbentuk sludge karena kurangnya zat deterjen.

lantas kalau pemakaian motor anda adalah harian, utk kerja, macet macetan, touring maka Duron E adalah pilihan terbaik karena kadar TBN Duron E tinggi sehingga oli bisa awet lebih lama. Selain itu nilai HTHS Duron sangat tinggi sehingga oli-nya lebih stabil dari penurunan viskositas. Viskositas geraknya juga relatif lebih tebal yg artinya cocok untuk pemakaian dimana suhu tinggi dan putaran tinggi secara kontinyu terjadi terus menerus. Saya katakan demikian karena Viskositas gerak M300V4T sangat tipis dari normalnya 10W40, ini pasti ditujukan agar mesin lebih mudah menggapai peak power di RPM tinggi tapi bukan untuk terus ada di RPM tinggi dan suhu panas secara kontinyu. Ingat HTHS pada M300V4T tidak tercantum sedangkan pada standar API SN HTHS-nya adalah < 3.5 yg artinya oli-nya jauh lebih cepat mengalami penurunan viskositas ketika terkena temperatur tinggi secara terus menerus. 

Hal lain yg perlu diperhatikan adalah kadar Anti Wear Duron jauh lebih tinggi dibanding Motul 300V (sesuai spek API CJ-4) yg artinya proteksi dari keausan metal lebih kuat Duron tapi juga diiringi kekuatan deterjen yg lebih kuat (khas HDEO) untuk melindungi mesin dari pembentukan Sludge. Kalau anda tidak percaya, silakan gunakan Motul 300V 4T dan Duron E untuk pemakaian harian hingga minimal 5000km lalu buka mesin anda dan bandingkan hasilnya.

Itu oli motor utk racing, gimana oli motor utk harian yg harganya jauh lebih murah? nanti saya bahas pada ulasan berikutnya. tapi saya beri satu kata kunci, oli motor pada harga yg sama dengan oli HDEO/PCMO kemampuannya jauh lebih baik HDEO/PCMO. Toh sudah bisa kita lihat dari data kalau oli motor seharga 350,000 rupiah spesifikasinya hanya beda tipis dengan HDEO seharga setengahnya. Gimana kalo dibandingkan dengan oli HDEO/PCMO yang harganya sama sama 350,000?

Last but not least, pilihan terakhir di tangan anda. Oli motor bukannya lebih jelek, hanya saja dilapangan pada penggunaan harian daya tahannya sangat pendek sehingga lebih cepat rusak dan harus lebih cepat diganti. Berbeda dengan oli HDEO/PCMO yang lebih sanggup bertahan lama. Oli yg sudah rusak apabila terus dipakai malah akan mengotori, merusak, hingga menurukan performa mesin.





1 comment:

  1. Kalau menurut liqui moly, aditif mos2 bisa dipakai untuk motor kopling basah, tanpa menyebabkan selip. Jumlahnya dibatasi, yang kalau dihitung 600ppm.

    Tapi sistem kopling beda beda, sehingga ada yang mengalami problem selip kopling ada yang tidak walau olinya sama.

    https://kupasmotor.wordpress.com/2016/11/05/molybdenum-bukan-friction-modifier-dan-bisa-bikin-selip-kopling-tapi-ada-cara-agar-bisa-dipakai-motor-dengan-kopling-basah/

    ReplyDelete